Pertama kali merebak pada awal bulan Maret, pandemi virus Korona telah memukul hampir semua industri dan semua kalangan masyarakat di Indonesia. Mulai dari dibatasinya kebebasan beraktivitas, hingga ancaman PHK yang dirasakan oleh mayoritas pekerja merupakan dampak dari pandemi ini. Banyak dari ALovers yang mulai cari pinjaman uang saat pandemi .
Tidak hanya itu, pemilik bisnis, baik perusahaan besar hingga UMKM mikro sekalipun, juga harus rela mendapatkan omzet yang jauh lebih kecil bahkan cari pinjaman uang pribadi yang sekarang sedang marak saat ini. Berkurangnya pendapatan akibat pandemi ini memang selayaknya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat di seluruh dunia bahkan Sebagian dari ALovers juga terkena dampaknya.
Keterdesakan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ini membuat tak sedikit orang yang berpikir untuk memikirikan untuk cari pinjaman uang non bank ataupun perbankan seperti KTA. Beberapa produk dari lembaga perbankan konvensional lainnya masih banyak dijadikan sebagai alternatif untuk mendapatkan dana cepat dari hasil cari pinjaman uang tanpa jaminan online.Tujuannya agar bisa untuk sekadar memenuhi kebutuhan, atau sebagai modal untuk membuka usaha baru sendiri.
Namun, pada kondisi dimana semua orang sedang terdesak ini, ada beberapa hal yang perlu ALovers perhatikan sebelum mengajukan pinjaman. Pasalnya, meminjam dana di masa pandemi ini memiliki risiko yang tinggi karena banyak oknum yang memanfaatkannya untuk menipu atau memasang bunga selangit. Agar ALovers tidak salah dalam memilih layanan pinjaman dana dalam cari pinjaman uang ALovers, ketahui dulu 4 hal penting dalam cari pinjaman uang berikut ini.
1. Waspadai pihak penyedia pinjaman Berbunga Tinggi
Dalam cari pinjaman uang ALovers, dana dapat melalui lembaga keuangan konvensional, seperti bank dan koperasi, dan juga melalui fintech. Untuk bank dan koperasi, tentu risiko untuk mendapatkan bunga pinjaman yang tinggi hampir tidak mungkin terjadi. Namun, berbeda halnya dengan saat ALovers cari pinjaman uang tanpa jaminan online.
Pasalnya, sebagian fintech dan aplikasi pinjaman uang tanpa jaminan online beroperasi dengan tanpa pengawasan dari OJK sebagai badan negara yang mengurus tentang operasional jasa keuangan di Indonesia. Jika pada tempat ALovers mengajukan pinjaman tidak terdaftar di OJK, besar kemungkinan layanannya ilegal dan merugikan nasabahnya. Risiko yang bisa terjadi saat mengajukan pinjaman di layanan tersebut adalah beban bunga yang terlampau tinggi, serta ancaman penagih utang yang selayaknya preman.
Nah, agar kegiatan pinjaman uang berjalan lancar, usahakan untuk mengajukan pinjaman pada fintech yang telah terdaftar di OJK saja. ALovers bisa melihat status fintech tersebut dalam website resmi OJK, yakni ojk.go.id. Dengan begitu, ALovers dapat memastikan jika pinjaman dana yang diajukan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh pemerintah.
2. Hanya Lakukan Pinjaman dengan Jumlah yang Dibutuhkan
Poin kedua yang harus ALovers perhatikan saat akan cari pinjaman uang buat bayar hutang ini adalah menentukan jumlahnya. Sektor ekonomi yang menerima tamparan keras akibat pandemi membuat semua masyarakat mengalami penurunan penghasilan. Oleh karena itu, hanya lakukan pinjaman dengan nominal cicilan yang mampu ALovers bayar setiap bulannya. Mengajukan pinjaman dengan jumlah yang benar-benar dibutuhkan juga wajib untuk dilakukan. Karena kondisi ekonomi di masa pandemi yang abu-abu, jangan mengajukan pinjaman dalam jumlah yang terlampau besar. Apalagi berutang untuk menutupi cicilan dari utang lainnya.
Hal ini dapat memicu jeratan utang yang terlalu masif dan tidak kunjung usai buat ALovers. Jadi, dalam masa pandemi ini, usahakan untuk mengajukan pinjaman dengan jumlah yang dibutuhkan, dan pastikan cicilannya sanggup untuk dilunasi setiap bulannya.
3. Gunakan Dana yang Dipinjam dari cari pinjaman uang untuk Kebutuhan Mendesak Saja
Lanjut ke poin yang ketiga dari Kula ya Alovers, usahakan untuk menggunakan dana pinjaman pada kegiatan atau hal yang mendesak saja. Sejatinya, di masa yang sulit ini, desakan untuk mengajukan pinjaman dana hanyalah untuk memenuhi kebutuhan primer atau sehari-hari saja. Jika ALovers merasa belum mengalami situasi tersebut, maka hindari untuk mengajukan pinjaman, terlebih untuk hal-hal yang tidak terlalu penting seperti kebutuhan sekunder, apalagi tersier.
Namun, alasan untuk mengajukan pinjaman di masa pandemi ini juga bisa dalam hal mencoba peluang meningkatkan pendapatan atau ekonomi keluarga. Khususnya bagi korban PHK, tidak ada salahnya untuk meminjam dana agar bisa membuka sebuah usaha. Dengan begitu, keuntungan dari usaha tersebut bisa diputar untuk membayar cicilan utang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Pahami Segala Risiko Pinjaman yang Mungkin Terjadi
Hal terakhir yang harus ALovers pahami sebelum saat cari pinjaman uang cepat tanpa jaminan waktu pandemi adalah mengetahui segala risiko yang mungkin terjadi. Sebagai pihak terutang, ALovers tentu harus bisa membayar tagihan setiap bulannya, selama beberapa waktu mendatang. Hal ini bisa menjadi beban tersendiri, baik secara fisik dan juga psikis.
Risiko mengajukan pinjaman juga paling tinggi dirasakan oleh kalangan menengah ke bawah. Selain pendapatan yang tidak terlalu besar, kalangan tersebut juga jarang memiliki aset yang bisa dijadikan sebagai agunan pinjaman.
Oleh karenanya, tak sedikit dari mereka yang menjadi korban fintech ilegal yang biasanya tidak membebankan agunan, namun memiliki bunga pinjaman selangit. Jadi, sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman, ketahui dulu segala risikonya dan pastikan tidak ada hal yang dapat merugikan salah satu pihak yang terkait.
Semoga 4 hal dari Kula di atas dapat membantu ALovers dalam cari pinjaman uang di saat pandemi ini agar ALovers tetap dapat produktif dan semangat dalam menjalani kehidupan kedepannya. Semangat selalu ALovers.